Pertama " frasa verba[l] ialah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata a tau lebih dengan verba sebagai intinya tetapi bentuk ini tidak merupakan klausa" (Alwi et al ., 2000: 157). Jikabentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abjad ialah a Dia bukan menipu, tetapi ditipu Frase: Satuan gramatikal (himpunan kata) yang merupakan kesatuan linguistik dan tidak melebihi fungsi S, P, O, dan K. WASPADASelasa, 10 Januari 2017. Cadev RI Desember Sebesar US$116,4 Miliar JAKARTA (Waspada): Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir Desember 2016 sebesar US Pengertiankelompok yang terorganisasi sebagaimana yang terdapat pada penjelasan Pasal 16 UUPTPPO, pada dasarnya memiliki kemiripan dengan istlah "korporasi" yang dalam Pasal 1 Angka 6 UUPTPPO, diartikan sebagai "kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum".Walaupun demikian, eksistensi keberadaan dari kelompok yang . 1. Definisi Kalimat Menurut Bloomfield, kalimat adalah bentuk bahasa yang bebas, yang karena konstruksi gramatikal tidak termasuk dalam suatu bentuk bahasa yang lebih besar. Perhatikan kalimat berikut. a. How are you? b. It’s fine day. c. Are you going to play tennis this afternoon? Bloomfield menyatakan apa pun hubungan praktis yang mungkin ada antara ketiga bentuk kalimat di atas, tidak ada penataan gramatikal yang menyatukannya menjadi satu bentuk yang lebih besar. Ujaran tetap tersebut terdiri atas 3 kalimat yang berbeda. Pandangan Bloomfield tersebut dapat disimpulkan juga bahwa kalimat adalah satuan deskripsi bahasa yang paling besar. Kalimat adalah satuan gramatikal yang di antara bagian-bagian konstituennya dapat ditetapkan pembatasan dan keterikatan distribusi, tetapi tidak dapat dimasukkan sendiri ke dalam suatu kelas distribusi yang lebih besar. Sementara itu, istilah kalimat juga dapat diartikan sebagai berikut. a. Kalimat sebagai satuan gramatikal Kalimat sebagai satuan gramatikal adalah kalimat diiringi dengan struktur bahasa yang lengkap. Dalam bahasa Indonesia struktur tersebut terdiri dari SPOK. b. Kalimat sebagai satuan kontekstual Kalimat sebagai satuan kontekstual adalah kalimat merupakan sarana yang memuat informasi/pikiran yang disampaikan seseorang lisan maupun tulisan. 2. Kalimat Turunan Kalimat turunan adalah konstruksi yang diturunkan dari konstruksi yang lebih tinggi. Contoh Ani membaca buku Linguistik Umum yang baru saja dia beli di tokoh buku Gramedia. Dia mencoba memahami paparan isi lembar demi lembar hingga seluruh halaman terbaca dengan tuntas. Kata ganti dia dalam narasi di atas merupakan bentuk turunan dari Ani. Kalimat kedua dan ketiga juga merupakan kalimat turunan dari kalimat pertama. 3. Kalimat Tak Lengkap Maksud dari kalimat tak lengkap atau elips adalah kalimat yang salah satu unsur hilang atau dihilangkan. Contoh a. Ke mana? Ke mana dia pergi? Atau Ke mana dia lari? = kalimat lengkap b. Kampus! Di mana tempatnya? Tempatnya di kampus! c. Pergi. Ke mana dia? Jawabnya Dia pergi. 4. Tipe-Tipe Kalimat a. Berdasarkan fungsinya, kalimat dibedakan menjadi 1 kalimat pernyataan 2 kalimat pertanyaan 3 kalimat seruan 4 kalimat perintah b. Berdasarkan kekomplekskan struktur, kalimat dibedakan menjadi 1 kalimat tunggal 2 kalimat majemuk 5. Kriteria Fonologis dalam Kalimat Makna dan konteks kalimat dapat dibedakan berdasarkan kriteria fonologi, seperti intonasi dan jeda. Kata beruang berdasarkan intonasi dan jedanya dapat berarti binatang buas beruang dan dapat pula berarti orang yang mempunyai banyak uang ber-uang. Begitu juga kalimat majemuk yang dibangun atas beberapa kalimat tunggal. E. Pertanyaan 1. Jelaskan yang diaksud dengan morfem! 2. Bagaimanakah hubungan morfem dengan frasa? 3. Apakah yang beda infleks dan derivasi! 4. Jelaskan yang dimaksud dengan ambiguitas dalam kata! F. Tugas dan Latihan Tuliskan lima contoh bentuk derivasi dan infeksi! G. Sumber Bacaan 1. Pengantar Linguistik oleh Prof. Dr. Verhaar. 2. Linguistik Suatu Pengantar oleh A. Chaedar Alwasilah. 3. Pengantar Teori Linguistik Introduction to Theoretical Linguistics oleh John Lyons. 4. PELLBA 9. w Bab X STRUKTUR GRAMATIKAL Setelah mempelajari materi ini diharapkan 1. Mahasiswa dapat memahami tentang konstituen langsung. 2. Mahasiswa dapat memahami tentang tata bahasa struktur-frasa. 3. Mahasiswa dapat memahami tentang tata bahasa kategorial. 4. Mahasiswa dapat memahami tentang konstruksi eksosentris-endosentris. A. Pendahuluan 1. Konstituen Langsung Menurut Lyons 1995 204, semua kalimat mempunyai struktur linear yang sederhana, yaitu tiap-tiap kalimat bahasa dari sudut gramatikal merupakan untaian kata-kata konstituen. Contoh a + b + c + d atau X = a + b + c + d. Analisis konstituen langsung pertama kali diperkenalkan oleh Bloomfield tahun 1933. Contoh Poor John ran away John yang miskin itu melarikan diri. Kalimat tersebut terdiri atas konstituen langsung. Konstituen tingkat yang lebih rendah merupakan bagian dari tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian, kalimat Poor John ran away dapat dianalisis atas lapisan yang membangunnya, sebagai berikut. X Y Z Poor John ran away 2. Ambiguitas Gramatikal Ambiguitas gramatikal adalah kerancuan struktur kalimat sehingga menyebabkan timbulnya makna ganda. Contoh a. Poor John ran away Kalimat tersebut melahirkan makna ganda 1 John yang miskin itu melarikan diri karena sesuatu hal, atau 2 John yang miskin itu menghilang karena diculik. b. Istri Kolonel yang nakal itu ditangkap Polisi. Kalimat tersebut melahirkan makna ganda, yaitu 1 Istri, Kolonel yang nakal itu ditangkap Polisi, atau 2 Istri Kolonel, yang nakal itu ditangkap Polisi. Untuk melukiskan struktur gramatikal kalimat seperti Poor John ran away dapat dianalisis dengan menggunakan diagram pohon. a. Poor John ran away. FN FV NP VP b. FN/NP terdiri dari ajektiva atau A poor dan nomina atau N John. c. FV/VP teridiri verba atau V ran dan adverbial adv away. Maka, dibuat diagram pohonnya sebagai berikut. Y Z A N Poor John ran away V Adv. B. Tata Bahasa Struktur-Frasa 1. Struktur-Frasa Berikut ini akan kita pergunakan pembatasan sistem penjabaran yang berangkaian yang diperkenalkan oleh Chomsky yang disebut tata bahasa Struktur-Frasa. Contoh a. ∑ → NP + VP b. VP → V + Adv. c. NP → A + N 2. Kaidah Alternatif Kaidah alternatif adalah kemungkinan suatu kalimat dikembangkan dalam bentuk lain. Misalnya, dari 4 kata, seperti poor John ran away menjadi lima kata seperti old men love young women, atau dari Old men love young women menjadi men love women atau men love young women. 3. Kaidah Wajib dan Tak Wajib Andaikan NP → N adalah kaidah wajib dan N → A + N adalah kaidah tak wajib, kalimat-kalimat tersebut dapat dianalisis atas kaidah wajib sebagai berikut. 1 Old menlove Young Women. NP + VP N + V 2 Menlove Women. N Vint. 3 Poor Johnran away. N + Vtrans. 4. Pengurutan Kaidah dan Kaidah Alternatif Urutan kaidah adalah struktur bahasa yang lazim atau resmi digunakan, misalnya Struktur Bahasa Baku Bahasa Indonesia, yaitu SPOK. Sementara kaidah rekursif alternatif adalah penerapan nomina pada suatu kalimat yang tidak terbatas. Contoh N adalah N + and + N N adalah N + and + N + and + N N adalah N + and + N + and + N + and + N Contoh dari struktur koordinat rekursif sebagai berikut. a. Tom and Dick and Harry. b. Tom and Dick and Harry. c. Tom and Dick and Harry. Konstituen terbagi dapat dilihat dari contoh di bawah ini. John called up Bill. John called Bill up. John called hun up. John mencintai Klaudia. John mencintainya. Dia dicintai John. Sementara itu, kaidah-kaidah pelengkap adalah unsur yang berfungsi menghubungkan antara kalimat dengan kalimat. Biasanya adalah konjungtor. 5. Kalimat Bersusun Majemuk Bagaimana kalimat bersusun dapat dilihat dari contoh di bawah ini. Billwas readingthe newspaperwhen John arrived. S + P + O + K S +…… 6. Ekuivalensi Lemah dan Kuat Tata bahasa yang tidak hanya membangkitkan kalimat-kalimat yang sama, tetapi juga menentukan kalimat dengan deskripsi struktural yang sama disebut berekuivalensi kuat, misalnya dalam tata bahasa Kategorial. C. Tata Bahasa Kategorial Tata bahasa kategorial pertama kali dikembangkan oleh Tadeusz Adjukiewicz, pengikut Lesniewski, seorang ahli logika dari Polandia. Kemudian, dilanjutkan oleh Bar-Hillel dan Lambek. Penamaan kategorial sangat dipengaruhi oleh perkembangan khusus dalam sejarah logika dan filsafat di Polandia. Menurut sistem kategorial hanya ada 2 kategorikal gramatikal dasar, yaitu 1 kalimat dan 2 nomina yang selanjutnya dapat dideskripsikan dengan tanda ∑ dan n. Semua unsur leksikal selain nomina diberi klasifikasi kategorial derivatif dalam leksikon menurut kemungkinannya digabungkan satu sama lain atau dengan salah satu kategori dasar dalam struktur konstituen kalimat. Kategori derivatif adalah kompleks, yaitu secara serentak menentukan 1 dengan kategori apa unsur tersebut dapat digabungkan untuk membentuk kalimat dan 2 klasifikasi kategori konstituen yang disebabkan oleh operasi tersebut. Misalnya unsur “run” verba intransitive dapat digabungkan dengan nomina John subjek sehingga membentuk kalimat John run. 1. Pembatalan Menurut Bar–Hillel, klasifikasi kategorial unsur “run” dapat dinyatakan dengan pecahan yang penyebutnya run’ atau yang lain dan pembilangnya adalah konstruksi yang dihasilkan. Dengan demikian, keduanya dapat dinyatakan Untuk menentukan apakah kalimat John run’ adalah kalimat yang baik atau tidak dapat digunakan kaidah “pembatalan aritmetis”, yaitu Dengan demikian, ∑ adalah kalimat. Tanda titik mendeskripsikan rangkaian linear dan tak linear. Kemudian untuk menentukan arah suatu unsur digabungkan ke kiri atau ke kanan ditunjukkan oleh arah anak panah. Contoh dapat diartikan bahwa unsur yang dapat digabungkan dengan nomina ke kiri untuk membentuk kalimat. menandakan unsur ajektiva, seperti poor, old, dsb. yang dapat digabungkan dengan nomina ke kanan untuk membentuk nomina frase nomina. 2. Kategori-Kategori yang Lebih Kompleks Kategori derivatif tidak hanya terdiri kategori dasar, mungkin saja memiliki kategori derivatif pembilang dan penyebut. Misalnya, suatu adverbia dapat digabungkan dengan verba atau nomina untuk membentuk kalimat. Contoh a. Pekerjaan Ali atau melaksanakannya proses penggabungannya ke kiri. b. Ali bermain proses penggabungannya ke kanan. Sebagaimana yang telah dinyatakan di atas bahwa perluasan-perluasan yang mungkin dapat dilakukan dengan beberapa cara, ke kiri atau ke kanan, atau dengan menambahkan verba atau nomina. 3. Konvensi-Konvensi Notasi Konvensi notasi dengan cara menuliskan pecahan-pecahan dengan cara menuliskan pembilangnya lebih dahulu kemudian penyebutnya. Sementara anak panah menunjukkan arah proses yang dilakukan. Contoh 4. Analisis Kategorial Struktur Konstituen Poor John ran away. Kalimat tersebut dapat dilakukan proses pembatalan. Ada 3 kemungkinan proses pembatalan dilakukan, yaitu 1. poor dan John maka 2. John dan ran maka 3. ran dan away maka Akhirnya diperoleh ∑. 5. Perbandingan Analisis Struktur–Frasa dan Analisis Kategorial Sebagaimana yang telah dinyatakan Leonard Bloomfield mengenai struktur kalimat bahwa Poor John run away terdiri atas 2 konstituen langsung poor John dan ran away dan masing-masing teridiri atas 2 konstituen langsung poor dan John, kemudian run dan away. Berikutnya dapat pula dilakukan perbandingan analisis kategorial tersebut dengan analisis penjabaran sebagai berikut. 1. Analisis Kategorial Poor John ran away. a. ∑ → FN + FV b. FV → Vintr + Adv c. FN → A + N 2. Analisis Penjabaran Berdasarkan kedua analisis tersebut maka 1. Analisis penjabaran menggunakan lambang FN dan FV serta N, Vintr, A dan Adv. Sementara analisis kategorial menggunakan lambang n, ∑ dan arah, seperti dan . 2. Analisis kategorial lebih baik dari analisis penjabaran Lyons, 1995 226. D. Konstruksi Endosentris dan Eksosentris Konstruksi endosentris dibagi menjadi dua jenis, sebagai berikut. 1. Konstruksi endosentris koordinatif Konstruksi endosentris koordinatif adalah konstruksi endosentris yang masing-masing memiliki konstituen yang sama atau kedua unsurnya merupakan unsur inti. Contoh berilmu lagi beriman putih dan bersih 2. Konstruksi endosentris subordinatif memiliki unsur bawahan Konstruksi endosentris subordinatif adalah konstruksi endosentris yang salah satu konstruksinya sama dengan salah konstituennya atau salah satu unsurnya merupakan unsur inti, sedangkan yang lain merupakan atribut. Contoh sepatah kata = A + N atau FN + Adv. saban bulan = A + N atau FN + Adv. berbagai ragam = A + N atau FN + Adv. Sementara konstruksi eksosentris adalah konstituen yang tidak mengikuti atau berdistribusi sama dengan unsur pembentuknya. Contoh di meja tentang linguistik menjelang siang E. Pertanyaan 1. Jelaskan yang dimaksud dengan konstituen langsung! 2. Tuliskan sebuah contoh dalam bahasa Indonesia berkaitan dengan tata bahasa struktur-frasa! 3. Tuliskan yang sebuah model tata bahasa kategorial! 4. Tuliskan perbedaan beserta contoh tentang konstruksi endosentris dan eksosentris! F. Tugas dan Latihan Tuliskan sebuah contoh perbedaan analisis kategorial dan penjabaran! G. Sumber Bacaan 1. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis oleh M. Ramlan. 2. Pengantar Linguistik Umum Bidang Sintaksis Seri C oleh Daniel Parera. 3. Pengantar Teori Linguistik Introduction to Theoretical Linguistics oleh John Lyons. 4. Pengantar Linguistik oleh Prof. Dr. Verhaar. w Bab XI KATEGORIAL GRAMATIKAL Setelah mempelajari materi ini diharapkan 1. Mahasiswa dapat memahami tentang deiksis. 2. Mahasiswa dapat memahami tentang kasus. 3. Mahasiswa dapat memahami tentang kala, modus, dan aspek. 4. Mahasiswa dapat memahami tentang kelas kata. A. Deiksis Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani yang mengandung arti menunjuk atau menunjukkan, yaitu menunjukkan pada waktu dan tempat pembicaraan Lyons, 1995 270. Dengan kata lain, deiksis adalah ilmu bahasa yang membicarakan tentang tempat dan waktu terjadinya suatu pembicaraan. Menurut Alwi 1998 42, deiksis sebagai gejala semantis yang terdapat pada kata atau konstruksi yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhitungkan situasi pembicaraan. Contoh 1. Mengacu pada waktu a. Kita harus berangkat sekarang. b. Harga barang naik semua. c. Sekarang pemalsuan barang terjadi di mana-mana. 2. Mengacu pada tempat a. Duduklah kamu di sini! b. Di sini dijual gas elpiji. c. Jakarta sangat padat dengan mobil. Di sini manusia harus hidup dengan prinsip selaras, serasi, dan seimbang. B. Kala, Modus, dan Aspek 1. Kala tense Kata kala berasal dari bahasa Latin Yunani, yaitu dari kata khronos Yunani atau tempos Latin yang berarti waktu time. Istilah kala ini dikembangkan oleh Tata Bahasa Tradisional Yunani yang melahirkan 3 bentuk kala, yaitu past lampau, present sekarang dan future akan datang. Contoh I went to Jakarta. Ani singing a song the title my heart. We will learn English. 2. Modus Modus adalah pernyataan yang berkaitan dengan fakta yang diungkapkan pembicara dengan mengabaikan sikap dari si pembicara tersebut. Contoh Saya marah kepada kamu karena sikapmu yang kurang baik. faktanya adalah sikap lawan bicara yang tidak baik bukan sikap pembicara yang pemarah. 3. Aspek keterangan Kata aspek adalah keterangan yang menyatu pada kala dan modus. Contoh I have just seen him. He said he was reading. C. Kelas Kata Kridalaksana 1990 49-119 membagi kelas kata atas 14 jenis, yaitu 1 kelas verba; 2 kelas nomina; 3 kelas ajektiva; 4 kelas nomina; 5 kelas pronomina; 6 kelas numeralia; 7 kelas adverbia; 8 kelas interogatif; 9 kelas demonstratif; 10 kelas articula; 11 kelas preposisi; 12 kelas konjungsi; 13 kelas kategori fatis; dan 14 kelas interjeksi. Sementara Chaer 1998 86–194 membagi kelas kata menjadi 15 jenis, yaitu 1 kelas benda; 2 kelas ganti; 3 kelas kerja; 4 kelas sifat; 5 kelas sapaan; 6 kelas penunjuk; 7 kelas bilangan; 8 kelas penyangkal; 9 kelas depan; 10 kelas penghubung; 11 kelas keterangan; 12 kelas tanya; 13 kelas seru; 14. kelas sandang; 15 kelas penegas. D. Pertanyaan 1. Jelaskan yang diaksud deiksis! 2. Jelaskan yang dimaksud kala, modus dan aspek! 3. Tuliskan masing-masing satu contoh berkaitan dengan kala-modus-aspek! 4. Tuliskan jenis-jenis kelas kata! E. Tugas dan Latihan Tuliskan 3 buah kalimat kemudian jelaskan jenis kelas kata yang membangun kalimat tersebut! F. Sumber Bacaan 1. Pengantar Teori Linguistik Introduction to Theoretical Linguistics oleh John Lyons. 2. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia oleh Harimukti Kridalaksana. 3. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia oleh Abdul Chaer. 4. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia oleh Hasan Alwi. Bab XII PROSES MORFOLOGIS DAN MORFOFONEMIK Setelah mempelajari materi ini diharapkan 1. Mahasiswa dapat memahami tentang definisi proses morfologis. 2. Mahasiswa dapat memahami tentang proses pemajemukan. 3. Mahasiswa mampu memahami tentang kata majemuk dan cirinya. 4. Mahasiswa mampu memahami tentang kata majemuk dan morfem unik. A. Proses Morfologis Proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata baru dengan cara menambahkan unsur lain. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Ramlan 1987 51 bahwa proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasar. Bentuk dasarnya itu mungkin pada kata dasar, pokok kata, frasa, kata dan kata, kata dan pokok kata atau pokok kata dengan pokok kata. a. Pembentukan pada kata dasar Contoh 1 Kata tertidur dibentuk dari kata dasar tidur. 2 Kata berduka dibentuk dari kata duka. 3 Kata memakan dibentuk dari kata makan. b. Pokok kata Contoh 1 Kata berjuang dibentuk dari pokok kata juang. 2 Kata bertemu dibentuk dari pokok kata temu. 3 Kata bersandar dibentuk dari pokok kata sandar. 4 Kata mengalir dibentuk dari pokok kata alir. c. Frasa kelompok kata Contoh 1 Kata ketidakadilan dibentuk dari frasa tidak adil. 2 Kata ketidakmampuan dibentuk dari frasa tidak mampu. 3 Kata ketulusan hati dibentuk dari frasa tulis hati. 4 Kata ketidakjujuran dibentuk dari frasa tidak jujur. d. Kata dan kata Contoh 1 Kata rumah makan dibentuk dari kata rumah dan kata makan. 2 Kata rumah sakit dibentuk dari kata rumah dan kata sakit. 3 Kata meja makan dibentuk dari kata meja dan kata makan. 4 Kata sapu tangan dibentuk dari kata sapu dan kata tangan. e. Kata dan pokok kata Pokok kata adalah satuan gramatik yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatikal tidak memiliki sifat bebas yang dapat dijadikan bentuk dasar menjadi sesuatu kata Ramlan, 1993 78. Contoh juang, temu, alir, lomba, tempur, tahan, renang, jual, beli, kerja, dsb. Contoh 1 Kata pasukan tempur dibentuk dari kata pasukan dan pokok kata tempur. 2 Kata kolam renang dibentuk dari kata kolam dan pokok kata renang. 3 Kata seni tari dibentuk dari kata seni dan pokok kata tari. 4 Kata harga beli dibentuk dari kata harga dan pokok kata beli. f. Pokok kata dan pokok kata Contoh 1 Kata jual beli dibentuk dari pokok kata jual dan pokok kata beli. 2 Kata lomba tari dibentuk dari pokok kata lomba dan pokok kata tari. 3 Kata temu juang dibentuk dari pokok kata temu dan pokok kata juang. 4 Kata simpan pinjam dibentuk dari pokok kata simpan dan pokok kata pinjam. B. Kata Majemuk 1. Proses Pemajemukan Proses pemajemukan adalah proses pembentukan kata-kata menjadi kata majemuk. Ramlan menyatakan bahwa setiap gabungan dengan pokok kata merupakan kata majemuk 1993 79. 1. Gabungan kata dan pokok kata Contoh g lomba lari h kamar kerja i jam kerja j waktu kerja k tenaga kerja l masa kerja 2. Gabungan pokok kata dan pokok kata Contoh a terima kasih b lomba lari c lomba masak d lomba lawak e lomba tembak f lomba nyanyi g lomba renang h lomba rias i jual beli j tanggung jawab k tanya jawab l simpan pinjam 2. Kata Majemuk dan Ciri-Cirinya 1 Terdiri dari dua kata atau lebih. Contoh a sapu tangan b meja makan c rumah sakit, dsb. 2 Di antara kata tersebut tidak dapat diselipkan kata lain. Contoh Kata rumah sakit dan adik sakit. Kata adik sakit di antaranya dapat disisipi kata penunjuk itu, kata hubung yang dan kata nomina gigi. Dengan demikian, dapat disusun kalimat sebagai berikut. a Adik itu sakit. b Adik yang sakit. c Adik sakit gigi. Berbeda halnya dengan kata rumah sakit. Tidak mungkin di antaranya disisipi kata lain. Maka, tidak mungkin a Rumah itu sakit. b Rumah yang sakit. c Rumah sakit gigi. Kata yang tidak dapat di antaranya disisipi kata lain disebut kata majemuk sementara bila dapat disisipi jenis kata lain, maka termasuk klausa. Dengan demikian, kata rumah sakit adalah kata majemuk sementara adik sakit adalah klausa. Ramlan 199378–79 merumuskan ciri-ciri kata majemuk, sebagai berikut. a. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata. b. Unsur-unsur/strukturnya tidak mungkin dipisahkan atau diubah. Contoh dari kata majemuk ialah mata gelap, orangtua, kamar gelap, kedutaan besar, orang besar, rakyat kecil, kamar kecil, baju dalam, ruang makan, kamar makan, meja makan, kursi makan, lemari makan, kapal terbang, kapal laut, mata pelajaran, mata pencaharian, mata kaki, mata pisau, mata telinga, telur mata sapi, bola lampu, buah baju, mata hari, anak timbangan, daun pintu, daun telinga, bola keranjang, mata uang, anak kunci, pejabat tinggi, dsb. Ramlan, 1993 81. 3. Kata Majemuk dengan Unsur Morfem Unik Morfem unik adalah morfem yang hanya mampu melekat/ berkombinasi dengan satu satuan tertentu. Contoh a. Simpang siur Kata simpang tidak merupakan morfem unik sebab dapat dibentuk menjadi persimpangan, menyimpang, atau simpang empat. Sementara kata siur tidak demikian. Kata siur hanya bisa berkombinasi dengan kata simpang sehingga menjadi simpang siur. b. Sunyi senyap Kata sunyi tidak merupakan morfem unik sebab dapat dibentuk menjadi kesunyian, bersunyi-sunyi atau di kesunyian. Sementara kata senyap tidak demikian. Kata senyap hanya bisa berkombinasi dengan kata sunyi sehingga menjadi sunyi senyap. c. Gelap gulita Kata gelap tidak merupakan morfem unik sebab dapat dibentuk menjadi kegelapan atau menggelapkan. Sementara kata gulita tidak demikian. Kata gulita hanya bisa berkombinasi dengan kata gelap sehingga menjadi gelap gulita. d. Terang benderang Kata terang tidak merupakan morfem unik sebab dapat dibentuk menjadi menerangkan, diterangkan, atau keterangan. Sementara kata benderang tidak demikian. Kata benderang hanya bisa berkombinasi dengan kata terang sehingga menjadi terang benderang. C. Proses Morfofonemik Proses morfofonemik adalah proses yang terjadi pada suatu morfem akibat pertemuan satu morfem dengan morfem lain. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Ramlan 1987 83 bahwa morfofonemik adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan morfem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain. Berikut merupakan beberapa model proses morfofonemik. Contoh Morfem ber- terdiri atas tiga fonem, yaitu /b, ə, r /, jika dipertemukan dengan morfem ajar, maka fonem /r/ berubah menjadi fonem /l/ sehingga menghasilkan kata belajar bukan berajar. Dalam ini telah terjadi proses morfofonemik yang berakibat fonem /r/ berubah menjadi fonem /l/. Proses morfofonemik terjadi pada bahasa Indonesia. Minimal ada tiga proses morfofonemik yang terjadi dalam bahasa Indonesia, yaitu 1 proses terjadinya perubahan fonem, 2 penambahan fonem, dan 3 proses penghilangan fonem Ramlan, 1987 83. a. Proses Perubahan Fonem Proses perubahan fonem adalah berubahnya suatu fonem pada morfem akibat pertemuannya dengan morfem lain. Contoh • Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /m/, jika bertemu dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem p, b, dan f. misalnya meN- + pinjam = meminjam meN- + batik = membatik meN- + buat = membuat meN- + bulat = membulat meN- + balut = membalut meN- + beli = membeli meN- + baku = membeku meN- + bangun = membangun meN- + buru = memburu meN- + fatwakan = memfatwa meN- + fitnah = memfitnah meN- + fasihkan = memfasiknan meN- + fitrahkan = memfitrahkan peN- + batik = pembatik peN- + buat = pembuat peN- + bulat = pembulat peN- + balut = pembalut peN- + beli = pembeli peN- + baku = pembeku peN- + bangun = pembangun peN- + buru = pemburu Catatan Khusus morfem meN- dan peN- jika bertemu dengan morfem-morfem yang diawali dengam fonem p, b dan f maka morfem-morfem tersebut akan mengalami perubahan, misalnya fonem /N/ berubah menjadi /m/. • Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem t, d, dan s. Misalnya meN- + tata = menata meN- + tutup = menutup meN- + telan = menelan meN- + turut = menurut meN- + teruskan = meneruskan meN- + tulis = menulis meN- + tangkap = menangkap meN- + tarik = menarik meN- + tukarkan = menukarkan meN- + tanam = menanam peN- + tata = penata peN- + tutup = penutup peN- + telan = penelan peN- + turut = penurut peN- + terus = penerus peN- + tulis = penulis peN- + tanam = penanam peN- + tutup = penutup peN- + telan = penelan peN- + turut = penurut peN- + terus = penerus peN- + tulis = penulis peN- + tanam = penanam NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASA Kumpulan atau kelompok kata KERUMUN Kelompok, kumpulan BONDONG Kelompok, kumpulan; GUGUSAN Rangkaian / Kumpulan TUMPAK Gumpal, kelompok, kumpulan, rumpun GENG Kelompok murid yang biasanya ada di sekolahan biasanya didasari atas kesamaan akan sesuatu PERDU Kelompok, kumpulan, perindukan, rumpun, rungkun; RUMPUN Bangsa kelompok KUARTET Kelompok yang terdiri atas empat orang HIMPUNAN Kumpulan JEMAAH Kumpulan atau rombongan orang beribadah FRAKSI Kelompok Dalam Badan Legislatif Yang Terdiri Dari Anggota Yang Sependirian GABUNGAN Agregat, berkas, campuran, gugus, himpunan, ikatan, jalinan, kacukan, kelompok, koalisi, kombinasi, komposisi, kumpulan, larutan, perpaduan, pumpunan, rampai; ROMBONG, ROMBONGAN Delegasi, gerombongan, golongan, grup, jemaah, kafilah, kaum, kawan, kelompok, ketumbukan, kumpulan, legian, pasukan, perhimpunan, puak, regu, terup, toboh; GUNDUKAN 1 tumpukan kecil; longgok lebih dari 25 orang mengitari - tanah hitam di pekuburan itu; 2 kelompok; kumpulan; golongan BERKAS Kumpulan gabungan benda yang diikat menjadi satu MENGELOMPOKKAN Membagi dalam beberapa kelompok; menjadikan berkelompokkelompok panitia perlombaan ~ siswa menurut berat badan dan tinggi badan; kelompokan kelompok; kumpulan gugusan dsb PERSATUAN Aliansi, asosiasi, blok, bon, gabungan, gugus, ikatan, kelompok, klub, kumpulan, liga, percampuran, perhimpunan, perkumpulan, permufakatan, perpaduan... TERWAKILI Dapat diwakili; kumpulan atau tempat wakil; 3 kantor, urusan, dsb wakil suatu negara sebelum ada duta; 4 tempat atau kantor wakil usaha; 5 seseor... SUSUN 1 kelompok atau kumpulan yang tidak berapa banyak; tumpuk dia mengikat dua - pakaian bekas untuk fakir miskin; 2 seperangkat barang yang diatur b... KEPRIBADIAN ... kesatuan nasional; kepribadian nasional; ~ hukum kumpulan kelompok manusia atau keutuhan harta kekayaan yayasan yang dalam hukum dianggap sebagai... KELAS Kelompok sosial PASUKAN Kawanan; kumpulan MANA 1 kata tanya untuk menanyakan benda dalam kumpulan atau kelompok yang - kau pilih, yang ini atau yang itu?; tanah yang - yang akan dijual? ; 2 ka... GUGUS Kelompok NilaiJawabanSoal/Petunjuk KLAUSA Satuan Gramatikal Yang Berupa Kelompok Kata RADIASI ...am Met radiasi yang dapat dipancarkan oleh setiap satuan luas suatu benda pd suatu suhu; - bumi Met radiasi yang berasal dari permukaan bumi, termasu... SISTEM ...erak; - pendidikan keseluruhan yang terpadu dari satuan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan; - pengar... ESKADER Kelompok Satuan Kapal Perang DIVISI Kelompok atau satuan di dalam sebuah organisasi, bagian dari suatu perusahaan besar KOORDINASI Penggabungan satuan gramatikal yang sederajat KALIMAT Satuan Gramatik Yang Berupa Kelompok Kata BERPECAH Terbagi menjadi beberapa kelompok golongan dsb; ANGGOTA Orang yang menjadi bagian dari suatu kelompok INISIASI Upacara untuk menjadi anggota suku atau kelompok STANZA Kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak ETOS ... kerja semangat kerja yang menjadi panutan seseorang atau suatu kelompok DEM Satuan yang menunjukkan kelompok individu takson yang memiliki sifat yang sama GRUP Kelompok UNIT Satuan; dasar ukuran JINBEI ... mantan Shichibukai yang menjadi anggota kelompok bajak laut topi jerami dalam One Piece AMILASE 1 kelompok enzim pemecah pati; 2 enzim yang menghidariolisis kanji dan glukogen menjadi maltosa GAMOSEPAL Bio sifat kelopak yang tidak terbagi-bagi atas daun kelopak, tetapi berfungsi menjadi satu satuan SIMPETAL Bot mengenai mahkota yang tidak terbagi-bagi atas daun mahkota, tetapi berfungsi menjadi satu satuan; gamopetal TRANSFORMASI 1 perubahan rupa bentuk, sifat, fungsi, dsb; 2 Ling perubahan struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal lain dengan menambah, mengurangi, atau menata kembali unsurunsurnya; GUGUS Kelompok KESEMUTAN Berasa senyar geranyam pd anggota badan, seperti digigit semut, terutama kaki dan tangan karena terlalu lama bersimpuh, kakiku menjadi ~ rupiah; 2 satuan uang senilai 1/100 dari nilai satuannya; BIRAMA ... pertamanya mendapat aksen kuat secara berulang dan teratur; 2 satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat beri... DIKOTOMI Pembagian dalam kelompok yang saling bertentangan diksa ark, berdiksa v, ditahbiskan menjadi pendeta Budha - widhi upacara khas masyarakat Tengger... MENGGENAPI 1 menambah supaya genap bulat, lengkap, utuh; dialah yang ~ kelompok kita menjadi satu regu; 2 mencukupi; menuruti dia akan ~ barangbarang yang telah saya pesan; 3 menepati janji dsb; Hai teman, Seperti yang Anda ketahui, kami mencoba memberikan jawaban yang paling relevan di internet. Dan sekarang, giliran permainannya TTS Indonesia Kelompok kata, terdiri dari subjek dan predikat. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Indonesia Kelompok kata, terdiri dari subjek dan predikat Klausa Hanya itu yang harus kami tunjukkan. Silakan pertimbangkan mengunjungi kami untuk tingkat tambahan. Untuk mendapatkan semua jawaban dari permainan, Anda hanya perlu melihatnya Jawaban TTS Indonesia dan untuk mengunjungi level berikutnya, lihat topik ini TTS Indonesia Salah satu merek laptop yang berasal dari Texas, Amerika. Sampai jumpa Navigasi pos

satuan gramatikal berupa kelompok kata tts