Temukanaktivitas terbaik di Kuala Lumpur! Naiki kereta KLIA Ekspres Airport untuk memulai perjalanan anda. Jelajahi Aquaria KLCC atau ikuti KL Hop On Hop Off Bus Tour untuk mendapatkan pengalaman sightseeing menakjubkan. Temukan aktivitas & objek wisata terkenal yang wajib anda kunjungi dengan diskon eksklusif melalui Klook! SistemCommuter Rail dikendalikan oleh dua operator, Keretapi Tanah Melayu dan Express Rail Link. Ada 4 (empat) jalur commuter di Kuala Lumpu, yaitu Port Klang Line, Seramban Line, Tanjung Malim Shuttle Service dan KLIA Transit. Keempat jalur itu terhubung di KL Sentral, hub transportasi terbesar di Asia Tenggara. Ummimembacakan sajaknya tentang pengalaman bas di Kuala Lumpur, When KL Lasses Took Mini-Buses. #kotapeta MahasiswaUnpad Lasman peroleh banyak pengalaman magang di KBRI Kuala Lumpur. Foto/Tangkap layar laman Unpad. A A A. Untuk terpilih pun cukup susah, sebab mahasiswa yang ingin magang di KBRI Kuala Lumpur ada banyak sehingga disarankan untuk mengirimkan lamaran magang sejak 3-6 bulan sebelum periode magang yang dipilih," katanya, dikutip . PENGENALAN Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia, walaupun pusat pemerintahannya berpindah ke Putra Jaya, kota ini tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis di Malaysia. Kota ini telah banyak menjadi tuan rumah berbagai acara nasional dan internasional sehingga merupakan wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang paling pesat di Malaysia. Selama berada di Kuala Lumpur KL 9 – 12 Juni 2018 saya ingin menggunakan secara langsung fasilitas transportasi publik yang ada dan perannya dalam memudahkan wisatawan untuk mengakses berbagai lokasi wisata. Untuk mencapai tujuan itu saya menginap di hotel Prescott yang jaraknya sekitar 500m dari KL Sentral dan pusat perbelanjaan NU Sentral sehingga aksesnya cukup mudah untuk berpergian kemana-mana karena KL sentral merupakan pusat transportasi terintegrasi di Kuala Lumpur. Adapun dengan rata-rata biaya perjalanan sekitar 2-4 RM kita sudah bisa menggunakan berbagai pilihan transportasi seperti Monorail, LRT, MRT, dan KTM ke berbagai tujuan wisata seperti KLCC, Batu Cave, Pasar Seni dan lain – lain. Adapun kereta bandara ERL biayanya cukup mahal yaitu 50 RM untuk sekali perjalanan. Selain itu terdapat juga bus gratis untuk keliling Kuala Lumpur yang dikenal dengan Go KL. Tidak berbeda jauh dengan Indonesia, iklim dan cuaca di kota ini cukup panas Antara 23 Celcius sampai dengan 32 Celcius. Walaupun panas, udara di kota Kuala Lumpur tidak terlalu pengap dan sesak seperti di Jakarta mungkin ini dikarenakan oleh sedikitnya kendaraan bermotor yang ada dijalanan. Selama saya berada disana, sangat jarang sekali terlihat sepeda motor, kalaupun ada biasanya adalah merk honda yang sangat jadul’ dan Yamaha MX atau motor tipe matik merk Honda, mayoritas kendaraan yang digunakan masyarakatnya adalah mobil bahkan dikawasan yang tergolong kampung’ pun terparkir banyak mobil. Mungkin hal ini dikarenakan pendapatan perkapita masyarakatnya yang cukup tinggi hampir tiga kali lipat Indonesia dengan biaya hidup yang relatif serupa dengan Jakarta serta banyaknya jalanan lebar yang sangat sesuai untuk penggunaan mobil pribadi. Selain itu juga terdapat juga sistem penyewaan sepeda yang disebut dengan O’Bike. Untuk menggunakan sistem O’Bike ini seseorang harus mengunduh aplikasi oBike, mendaftar dan membayar deposit mirip seperti ketika kita menggunakan aplikasi Gojek. Aplikasi ini digunakan untuk menyewa dan mengembalikan sepeda, dengan metode pembayaran menggunakan kartu Kredit / Debit yang telah didaftarkan. Untuk mengendarai sepeda, pengguna harus memiliki koneksi internet dan bluetooth untuk membuka kunci sepeda, hal ini dilakukan dengan memindai kode QR atau memasukkan nomor sepeda yang diinginkan. Jika berhasil, kunci di roda belakang terbuka secara otomatis. Setelah pengguna menyelesaikan perjalanan mereka, mereka perlu mengunci secara manual dan meninggalkan sepeda di tempat parkir tertentu agar siap untuk digunakan pengguna berikutnya. Pada saat mengunci sepeda, pengguna harus memastikan lagi bahwa mereka memiliki Bluetooth dan koneksi internet, agar sistem O’Bike mencatat akhir perjalanan dan menghitung biaya dengan tepat. KEBIJAKAN TRANSPORTASI PUBLIK DI KUALA LUMPUR 1. Kebijakan Transportasi darat di Kuala Lumpur Malaysia Kebijakan transportasi di Kuala Lumpur secara terbagi antara City Hall Kuala Lumpur CHKL dan pemerintah federal. Departemen Transportasi Perkotaan CHKL dipercayakan dengan berbagai fungsi koordinasi dan administrasi untuk perencanaan transportasi perkotaan. Sedangkan Pemerintah Federal lebih banyak berurusan dengan rencana transportasi nasional, pedoman kebijakan dan hal-hal yang menyangkut administrasi dan perencanaan transportasi secara keseluruhan. Pada praktiknya untuk beberapa kasus ditemukan bahwa terdapat miskoordinasi dan tumpang tindih antara dua institusi tersebut yang menyebabkan banyak pembangunan transportasi menjadi tidak optimal, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh isu politik dan peran para politisi di pemerintah federal yang memiliki budaya politik Federal Malaysia telah menyusun Land Public Transport Master Plan LPTMP yaitu sebuah perencanaan pembangunan transportasi darat jangka panjang yang disahkan pada tanggal 16 October 2013. LPTMP ini mengacu pada Visi Malaysia yaitu pada 2020 menjadi negara industri dan berkembang sepenuhnya serta menjadi negara berpendapatan tinggi. Adapun visi yang ingin dicapai LPTMP ini adalah “Achieve a safe, reliable, efficient, responsive, accessible, planned, integrated, affordable and sustainable land public transport system to enhance socio-economic development and quality of life”. Adapun sejarah transportasi darat di Malaysia dapat dilihat sebagai berikut Didalam LPTMP terdapat lima kebijakan strategis yang harus dicapai yaitua Enhance Land Public Transport Connectivity Across Urban Conurbations and Access in Rural AreasFokus pembangunan di area perkotaan adalah dengan meningkatkan layanan yang ada, berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan baru, dan berinvestasi dalam mengintegrasikan berbagai moda trasnportasi yang secara Bersama-sama akan meningkatkan kapasitas transportasi darat. Contohnya Proyek MRT Klang Valley, pembangunan 12 koridor Bus Rapid Transit, menggandakan jangkauan monorail menjadi 33 Km dan meningkatkan jalur daerah perdesaan tidak diprioritaskan untuk membangun jasa baru atau berinvestasi secara besar-besaran namun dengan meningkatkan kualitas jasa yang ada dengan biaya modal yang sedikit. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah kerjasama antara pemerintah dan swasta ataupun menggunakan hibah. b Ensure Affordable and Accessible Public Transport Services by Enhancing Industry StructureKebanyakan operator transportasi umum merupakan BUMN yang karena manajemennya kutang baik maka mengakibatkan pemerintah harus membayar subsidi lebih besar untuk menekan harga tiket. Oleh karena itu, akan dibuka kesempatan untuk membangun struktur industri yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga mampu mengurangi beban pajak. Peningkatan struktur industri ini dilakukan dengan melakukan review mengenai perencanaan rute, insentif yang dibutuhkan untuk pemenuhan layanan minimum, struktur kepemilikan sedemikian rupa untuk menghindari praktik monopolistik, subsidi yang diarahkan untuk dampak maksimal. Selain itu juga dapat dilakukan sinergi dengan pihak swasta yaitu melalui jasa periklanan, pembangunan retail dan properti. c Enhance Service Levels and Convenience by Improving Monitoring and Enforcement, As Well As “Soft Integration”Salah satu cara untuk meningkatkan kenyamanan dan jasa yang diberikan yaitu dengan memperbaiki sistem regulasi yang ada, meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah dan otoritas yang terlibat dalam regulasi tersebut, penggunaan prosedur dan peraturan yang selalu update sesuai kondisi, pelatihan kepada karyawan, penilaian kembali mengenai realokasi sumberdaya yang dibutuhkan. Selain itu untuk memudahkan pengguna moda transportasi darat, mengacu pada kemudahan integrasi berbagai moda transportasi maka diperlukan soft integration selain juga integrasi infrastruktur fisik seperti pengenalan sistem integrated cashless payment untuk berbagai jenis transportasi darat. d Enhancing Safety Levels of Public TransportMeningkatkan keamanan transportasi publik yatu dengan memperketat ketentuan dan penalti terkait pemberian lisensi berkendara, pelatihan driver dan penilaian kelayakan moda transportasi yang digunakan. e Reduce Congestion, Pollution, and Increase Incidence of Cycling and Walking at the First/Last MilePerencanaan dan pembangunan transportasi darat difokuskan pada sistem yang ramah lingkungan dengan mengadaptasi green technologies and practies serta di setiap titik transportasi publik juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mendorong pengguna untuk mempraktikkan gaya hidup sehat jalan kaki/sepeda. Adapun infrastruktur yang sudah ada saat ini dibuat dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi darat yang menghubungkan dari bandara internasional KL sampai dengan berbagai tempat wisata serta tentunya memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari masyarakat di Kuala Lumpur sebagaimana dapat dilihat berikut ini PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PUBLIK DI KUALA LUMPUR Di KL sentral banyak pilihan moda transportasi yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dikunjungi. Untuk memudahkan kita dalam menggunakan berbagai transportasi tersebut baiknya kita mendownload dan mempelajari peta rute transportasi yang akan digunakan karena setiap jenis kereta memiliki rute dan gate yang berbeda, hal ini berguna untuk menghindari pengenaan penalti karena harus keluar di gate yang sama, kondisi ini berbeda dengan KRL di Jakarta yang disediakan oleh satu penyedia. Untuk pembayaran dapat menggunakan tiket sekali jalan yang diperoleh di setiap mesin penyedia di stasiun dan kemudian kita akan mendapatkan sebuah koin sebagai tiket perjalanan yang harus ditempelkan pada scanner gate masuk dan dimasukkan pada lubang koin saat gate keluar ataupun menggunakan TnGo Card mingguan maupun bulanan yang dapat digunakan untuk berbagai moda transportasi. Penggunaan TnGo Card ini sangat berguna jika kita berkunjung di Kuala Lumpur saat hari kerja normal karena dapat menghindari antrian di mesin tiket stasiun. Khusus untuk KLIA Ekspress setahu saya bisa menggunakan sistem pembayaran tiket sekali jalan yang berbentuk kertas saja. a Kereta BandaraKLIA Express atau mudahnya kita sebut saja sebagai kereta bandara ini dapat diakses dari bandara KLIA 2. Jadi kalau kita mendarat di KLIA 1 harus transit dulu menggunakan kereta komuter antar bandara. Tarif yang dikenakan adalah 55 RM namun pada kesempatan ini saya mendapatkan diskon 10% karena menggunakan mesin tiket otomatis yang disediakan. Kesan pertama saat menggunakan kerata ini adalah kurang lebih sama dengan kereta bandara yang kita punya di Indonesia. Alternatif lain yang dapat digunakan adalah menggunakan bus dari bandara ke KL Sentral, tarif yang dikenakan lebih murah yaitu 12 RM. Pengalaman saya ketika menggunakan bis di Malaysia adalah mereka operator bis cukup ketat dengan ketepatan jadwal keberangkatan bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan jika seluruh penumpang telah masuk kedalam bis. Hal ini dikarenakan pembelian tiket akan ditutup sekitar 30 menit sebelum jadwal keberangkatan sehingga penumpang tidak bisa membeli tiket secara dadakan atau bahkan didalam bus. Perjalanan yang ditempuhpun sangat lancar. b Monorel, LRT dan MRTModa transportasi yang paling saya andalkan untuk berkeliling menuju berbagai tempat wisata di Kuala Lumpur adalah kereta komuter Monorel, LRT maupun MRT. Selain lokasi stasiunnya yang sangat dekat dengan tempat tujuan wisata, Biaya yang dikeluarkan pun cukup murah yaitu dikisaran 2-4 RM tergantung jarak perjalanan. Ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta cukup tepat waktu dan dapat diandalkan. Selain itu, hampir disetiap stasiun tersedia penyewaan sepeda O’Bike yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling jika malas untuk berjalan Monorel, LRT dan MRT memiliki satu hal yang berbeda dengan stasiun KRL di Indonesia yaitu adanya palang pembatas tambahan disepanjang sisi peron yang menghalangi penumpang agar tidak terjatuh ke kolong rel, fungsi lainnya dari palang pembatas ini adalah dapat membuat pengguna lebih tertib mengantri. c KTMKTM adalah jenis transportasi yang saya gunakan untuk menuju tempat wisata Batu Cave, ini adalah salah satu pengalaman yang tidak menyenangkan menurut saya karena kereta menuju batu cave hanya ada 2 jam sekali dan sering terjadi keterlambatan yang dikarenakan adanya proyek penambahan jalur rel KTM oleh pemerintah federal GerbongKTM memiliki tempat duduk yang sedikit dimana dalam satu gerbang terdapat 3 baris menghadap depan dan 3 baris menghadap belakang serta diantara keduanya tempat duduk gabungan yang menempel dinding seperti yang ada di KRL Jakarta. Perjalanan dari KL sentral ke Batu Cave pun berjalan lancar dan cukup mulus selain itu akses dari stasiun ke objek wisata juga sangat dekat dan terintegrasi sehingga memudahkan wisatawan. d Bus Go KLTransportasi umum terakhir yang sempat saya gunakan adalah Bus Go KL. Bus ini gratis dan memiliki rute tetap. Ada empat jalur GO KL. Green line, blue line, purple line dan red line. Red line ditujukan untuk jalur GO Relax alias untuk santai-santai, Blue Line ditujukan untuk jalur Go Work alias jalur para pekerja, Purple Line ditujukan untuk pusat wisata atau tujuan wisata. Sedangkan Green Line ditujukan sebagai GO Shopping alias pusat belanja. Busnya cukup nyaman, ACnya berfungsi dan bahkan kita bisa menumpang WIFI gratis saat menaiki bus ini. Sebenarnya ada lagi transportasi umum yang dapat digunakan yaitu RapidKL, bus berbayar, namun saya tidak sempat menggunakannya karena keterbatasan waktu disana. PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL Dari uraian diatas setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari untuk memperbaiki transportasi darat di Indonesia yaitu Perlunya perubahan sistem transportasi menjadi lebih terintegrasi dan menyeluruh sehingga transportasi darat menjadi pilihan utama masyarakat yang dapat diandalkan seperti dengan mendekatkan akses kereta ke berbagai tempat tujuan baik tujuan wisata, kantor bekerja, maupun tempat hiburan sehingga akan memberikan kenyamanan kepada pengguna. Perlunya peningkatan teknologi yang digunakan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pengguna seperti penggunaan koin plastik untuk mengganti kartu harian berbayar sehingga dapat menghindari aktifitas yang tidak perlu seperti harus mengantri untuk mengambil refund. Maksimalisasi penggunaan mesin tiket otomatis yang saat ini sudah mulai diterapkan di berbagai stasiun kereta di Indonesia. Penggunaan batas penghalang disetiap peron agar menghindari insiden kecelakaan yang disebabkan oleh jatuhnya seseorang kedalam celah peron. Perbaikan peraturan terkait moda transportasi pribadi dan perancangan infrastruktur yang menekan’ masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi sehingga masyarkat akan beralih ke transportasi umum dan mengurangi kemacetan di jalanan ibukota. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan sinergi pemerintah dengan berbagai pihak termasuk pihak swasta untuk mengoptimalkan penyediaan layanan publik sehingga mampu menekan anggaran yang dikeluarkan pemerintah. Stesen LRT KLCC Kamu mau jalan-jalan ke Kuala Lumpur, namun bingung dengan transportasi publik di sana? Tenang, ibukota Malaysia ini sudah memiliki moda transportasi yang sangat memadai kok. Sementara ibukota kita sedang berjuang menyelesaikan 1 jalur MRT, Kuala Lumpur udah punya 2 jalur LRT, 1 jalur monorel, 2 jalur kereta komuter, kereta bandara, dan 1 jalur MRT. Oke, cukup basa basinya, kita masuk ke pembahasan lebih detil. Secara garis besar, ada 2 macam jenis transportasi publik di Kuala Lumpur bus dan transportasi berbasis rel. Taksi nggak gue masukkin di sini ya. Dua-duanya murah dan nyaman kok. Memang belum se-rapid dan seekstensif MRT Singapura, tapi sudah jauh lebih baik dari Jakarta *pffft* Ngomong-ngomong, kamu merasa kesulitan dan bingung baca peta MRT / LRT kayak gini? Kalau mau belajar, simak panduan dari gue di Tips Menggunakan Peta MRT / LRT Untuk Pemula Kita mulai dulu dari transportasi berbasis rel karena jenis inilah yang lebih sering gue pakai waktu jalan-jalan di Kuala Lumpur kemarin. Ada 5 jenis transportasi berbasis rel di Kuala Lumpur KL Monorail, LRT light rapid transit, KTM Komuter, KLIA Ekspres / KLIA Transit, dan yang paling baru MRT Mass Rapid Transit. Kelimanya dikenal sebagai sebuah sistem bernama Klang Valley Integrated Rail Transit. Lalu apa bedanya, kakak? Panduan dalam bentuk video bisa disimak dalam video berikut Ehem. Begini, kak *benerin dasi* Pertama-tama, kamu harus tau apa stasiun tujuan kamu dan di mana stasiun keberangkatan kamu. Cara mengetahuinya ada 2, dengan cari artikel terkait di internet atau buka Google Maps. Makanya, bakal berguna banget kalo kamu sudah melengkapi diri dengan koneksi internet selama di Kuala Lumpur. Buat yang masih nyari-nyari, gue rekomendasiin banget JavaMifi. Seperti namanya, JavaMifi ini bukan SIM Card, tapi modem wifi atau disebut juga portable wifi. Ada sederet keunggulan kalo kamu pake JavaMifi Praktis, nggak perlu gonta-ganti SIM Card yang berpotensi bikin hape rusakSatu mifi bisa dipake rame-rame, hemat!Bisa digunakan di lebih dari 160 negaraFree delivery ke seluruh Indonesia, juga bisa diambil di storeUntuk wifi Malaysia, harga mulai dari dengan kuota 600MB ++ per hari!Mendukung Same Day Order juga lho Buat kamu yang juga bakal bolak-balik dalam sebulan, tersedia juga paket bulanan seharga KLIK DI SINI buat info dan pemesanan. KL Monorail Line Kuala Lumpur memiliki 1 jalur laluan monorel dari KL Sentral ke Titiwangsa, melalui kawasan bisnis dan perkantoran. Seluruh stasiun dan jalur KL Monorail adalah melayang elevated, setiap rangkaian terdiri dari 2 dan 4 gerbong. Desain interior kereta diisi dengan bangku-bangku penumpang yang ditata dengan saling membelakangi. Gerbong dilengkapi dengan pintu otomatis, AC, papan rute, dan informasi pemberitahuan stasiun berikutnya. Stasiunnya sendiri cukup bersahaja, hanya berupa 2 buah peron di bawah naungan atap lengkung yang ditopang rangka baja, tanpa AC atau vendor-vendor komersil seperti ATM dan penjual makanan. Ada pintu pembatas peron, tapi dibiarkan terbuka terus, nggak otomatis terbuka dan tertutup. The white-yellow KL Monorail Tiket dapat dibeli di vending machine. Perhatikan, ada vending machine yang hanya khusus menerima koin, jadi jangan sampai salah antre. Pertama-tama, pilih nama laluan line yang akan digunakan, yaitu Laluan Monorel, lalu pilih stasiun tujuan. Layar akan menampilkan jumlah biaya yang dibutuhkan, tugasmu adalah menyesuaikan jumlah tiket yang akan dibeli. Masukkan seluruh uang yang dibutuhkan menurut total harga yang ditampilkan. Kamu akan menerima token sekali jalan dan kembalian jika ada. Tempelkan token pada Entry Gate untuk memasuki peron. Setibanya di stasiun tujuan, masukkan token ke dalam slot Exit Gate untuk membuka pintu. Jadi jangan harap bisa simpen token-nya kayak di MRT Singapura ya, hehe. KL Monorail platform Inside the KL Monorail KL Monorail terintegrasi dengan LRT di Stasiun Hang Tuah. Sebagai contoh, kamu berangkat dari Masjid Jamek menuju Bukit Bintang. Saat membeli tiket, kamu langsung memilih Laluan Monorel di mesin tiket, meskipun Masjid Jamek bukanlah stasiun monorel. Naik LRT Laluan Ampang / Sri Petaling di Masjid Jamek, transit di Hang Tuah, dan langsung berpindah ke peron KL Monorail tanpa perlu membeli tiket lagi. Paham ya? Jangan terkecoh dengan Stasiun KL Sentral, Bukit Nanas, dan Bukit Bintang. Stasiun monorel KL Sentral terpisah dengan peron LRT, pun Stasiun Bukit Nanas yang juga terpisah dengan Stasiun LRT Dang Wangi dan Stasiun Bukit Bintang yang terpisah dengan Stasiun MRT Bukit Bintang. Jalur pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Monorel Medan Tuanku dan Tune Hotel KL KL Monorail di kawasan Medan Tuanku Monorail KL dapat digunakan untuk menuju KL Sentral, Bukit Bintang, dan KL Tower dengan turun di Stasiun Bukit Nanas. Baca Juga Rekomendasi 5 Penginapan Murah di Kuala Lumpur, Malaysia LRT Light Rapid Transit Ada 2 jalur laluan untuk LRT, yakni Laluan Ampang / Sri Petaling dan Kelana Jaya. Seluruh jalur Ampang / Sri Petaling ada di atas tanah on ground atau melayang elevated. Sementara LRT Kelana Jaya memiliki jalur di bawah tanah, tepatnya dari Stasiun Masjid Jamek sampai Ampang Park. Keduanya memiliki rangkaian gerbong yang lebih banyak daripada KL Monorail. Tapi di saat-saat sepi, LRT Kelana Jaya hanya dijalankan dengan 2 gerbong. Stasiun LRT lebih besar daripada stasiun monorel, beberapa dilengkapi dengan ATM dan penjual makanan atau minuman. Khusus buat stasiun-stasiun di bawah tanah, ada pintu otomatis yang membatasi peron dan jalur kereta. Kelana Jaya Line sudah menggunakan kereta nirawak driverless yang modern, sementara LRT Ampang / Sri Petaling masih dijalankan dengan masinis. Tempat duduk penumpang ditata saling berhadapan, dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti halnya kereta monorel. The RapidKL LRT and monorail coin Sleepy passengers inside the LRT The LRT train passing by Cara membeli tiketnya sama dengan cara membeli tiket monorel karena keduanya sudah terintegrasi. Selain token sekali jalan, kamu juga dapat menggunakan kartu Touch n Go TnG. Fungsi kartu ini seperti Flazz, jadi lebih untuk mempermudah dan mempermurah. Kalau di Singapura, TnG ini seperti kartu EZ Link, jadi harus diisi lagi saldonya kalau udah habis. LRT Kelana Jaya dan Ampang / Sri Petaling bertemu di Stasiun Masjid Jamek. Ingat, kamu nggak perlu membayar lagi kalau mau bertukar jalur. Dan ingat lagi, saat kamu akan menggunakan 2 jalur LRT bergantian, jalur yang kamu pilih saat membeli token adalah jalur yang digunakan di akhir perjalanan. Sementara dengan MRT, LRT bertemu di Stasiun Pasar Seni, Stasiun Merdeka, dan Stasiun Maluri. The LRT platform Queuing to get the vending machine. This happened in the early morning when the station just opened. Ampang Line, dulu bernama Star LRT, merupakan rapid transit pertama di Kuala Lumpur Untuk informasi lengkap tentang KL Monorail dan LRT juga RapidKL bus, silakan buka website MyRapid ini. Di situ kamu bisa mendapatkan informasi jalur, jam beroperasi, dll. Ada fitur Journey Planner juga untuk menghitung biaya perjalanan kamu. Jadi bisa mulai hitung-hitungan budget di sini. LRT Kelana Jaya dapat digunakan untuk mencapai KL Sentral, Petronas Twin Towers turun di Stasiun KLCC, Pasar Seni, dan Masjid Jamek. Stasiun Pasar Seni dapat kamu gunakan untuk menuju Central Market, Chinatown Petaling Street, dan sekitarnya. LRT Kelana Jaya di KL Sentral KLCC adalah salah satu stasiun bawah tanah di jalur LRT Sementara LRT Ampang / Sri Petaling dapat digunakan untuk menuju Masjid Jamek, Terminal Pudu Sentral turun di Stasiun Plaza Rakyat, dan Terminal Bersepadu Selatan turun di Stasiun Bandar Tasik Selatan. Baca Juga 6 Tempat di Kuala Lumpur yang Mungkin Kamu Belum Tahu Keretapi Tanah Melayu Selanjutnya adalah KTM Keretapi Tanah Melayu Komuter. Kereta api jarak dekat ini nggak terintegrasi dengan LRT dan monorel, jadi harus beli tiket sendiri. Tiket bisa dibeli dari vending machine atau loket petugas di stasiun. KTM Komuter biasa digunakan wisatawan menuju Batu Caves. Harganya murah banget! KL Sentral – Batu Caves aja cuma RM! Padahal itu jauh banget, sampai ke ujung lintasan. Meski murah, namun keretanya tetap nyaman lho. Ada kereta dengan tempat duduk saling berhadapan, ada juga yang kursinya berderet seperti kereta api kelas bisnis di Indonesia. Lintasan KTM Komuter berada menapak tanah on ground. Saat ini ada 2 jalur yang bisa kamu pilih Laluan Seremban dan Laluan Pelabuhan Klang Port Klang. KTM Komuter vending machine Kuala Lumpur KTM Komuter Inside the KTM Komuter Train Inside the KTM Komuter back to KL. This is the new armada. Nah, Keretapi Tanah Melayu KTM ini juga mengoperasikan kereta api antarkota ke berbagai kota di Malaysia, seperti Penang, Ipoh, Johor Bahru, sampai Padang Besar di ujung utara di mana kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Thailand. Tiketnya bisa kamu beli online di Bookaway. Baca Juga Tips Jalan-Jalan Hemat di Singapura dan Kuala Lumpur KLIA Ekspres / KLIA Transit Sementara itu, KLIA Ekspres dan KLIA Transit lebih didedikasikan sebagai alat transportasi dari dan ke Bandara, baik KLIA maupun KLIA 2 Airport. Kereta dan lintasannya sama, hanya saja kalau KLIA Transit memiliki 3 stasiun perhentian di Bandar Tasik Selatan Terminal Bersepadu Selatan, Putrajaya, dan Salak Tinggi. Tarif KLIA Ekspres adalah 55 RM nggak pakai nawar, sementara tarif KLIA Transit bergantung dengan stasiun mana yang menjadi tujuan. Klik di sini untuk membeli tiket KLIA Ekspress secara online. Tiket dapat dibeli dari vending machine kalau kamu punya kartu kredit atau stored value card lainnya dan loket petugas. Interior di dalam kereta sungguh elegan, kursi-kursi empuk berderet 2-2 di bawah pencahayaan keemasan, dengan lantai yang dilapisi permadani empuk. Asyiknya lagi, ada wifi gratis di dalam kereta! 😀 Setelah gue perhatikan, ongkos KLIA Ekspres yang 55 RM itu masih lebih mahal daripada ongkos KLIA Transit KL Sentral – Putrajaya lalu disambung Putrajaya – KLIA 2 total RM. Nah, tips jitu gue ini bisa kamu pakai buat cobain kereta bandara ini dengan harga yang lebih murah, hahaha. Informasi lengkap untuk KLIA Ekspres dan KLIA Transit bisa kamu buka di website kliaekspres, terutama untuk jadwal dan biaya perjalanan. KLIA Transit station at KL Sentral. You can see the locket and the vending machines. KLIA Transit card The KLIA Transit train Inside the KLIA Transit train MRT Mass Rapid Transit Saat ini, Kuala Lumpur sudah memiliki 1 jalur MRT bernama MRT Sungai Buloh – Kajang, atau disingkat MRT SBK. Jalurnya digambarkan dengan warna hijau tua pada peta di atas. MRT memiliki kereta yang lebih panjang dan stasiun yang lebih besar daripada LRT. Kamu dapat menggunakan MRT untuk mencapai Pasar Seni dan Bukit Bintang. Di kedua stasiun itu, MRT sudah terintegrasi dengan LRT Kelana Jaya untuk Stasiun Pasar Seni dan Monorail KL untuk Stasiun Bukit Bintang. Jalur MRT dari Pasar Seni hingga Maluri adalah jalur bawah tanah underground, selebihnya adalah jalur melayang elevated. Tulisan tentang MRT saya ulas khusus di artikel ini Berkenalan dengan MRT Kuala Lumpur Nah, buat kamu yang mau berkeliling kota dengan bus atau “bas”, dalam bahasa Melayu, ada opsi yang disediakan, yaitu bus RapidKL dan Go-KL. RapidKL ini bisa dibilang sudah memonopoli urusan transportasi di Kuala Lumpur. Selain bus RapidKL itu sendiri, monorel dan LRT pun berada di bawah otorisasinya. Walaupun bukan sebuah sistem BRT bus rapid transit seperti TransJakarta yang memiliki koridor sendiri, namun bus RapidKL tetap dapat diandalkan karena rute dan armadanya cukup banyak. RapidKL bus. Source Wikipedia Bus ini identik dengan warna putih – biru yang mengguyur eksteriornya. Kamu bisa naik dan juga turun di halte, berupa sebuah ruang khusus di trotoar dengan bangku panjang yang dinaungi atap melengkung, dipertegas dengan sebuah papan rambu lalu lintas yang memuat logo bus. Pembayaran dilakukan di dalam bus dengan memasukkan uang ke dalam kotak kecil di samping pak sopir. Bisa juga dengan tap kartu kalau kamu punya, karena tidak ada kembalian untuk uang tunai. Kabar gembira buat kamu yang nggak mau repot-repot bayar naik bus! Naik aja bus Go-KL, gratis! Kamu tinggal naik dari halte, duduk anteng, dan sampai tujuan tanpa keluar uang sepeser pun. Hihihi. Saat ini Go-KL sudah memiliki 4 jalur, bisa kamu gunakan untuk mengunjungi Menara Petronas, Chinatown, Pasar Seni / Central Market, dan destinasi lainnya. GoKL map A purple-line GoKL bus passing by Inside the GoKL Bus. Crowded! Walaupun sebenarnya Go-KL didedikasikan untuk pelancong, tapi — tentu saja — warga lokal pun nggak mau kehilangan kesempatan ini. Kapan lagi bisa naik bus gratis? Jadi jangan kaget kalau busnya penuh dan kamu harus berdiri sepanjang jalan. Tapi, demi nama penghematan, sedikit pengorbanan kayak gitu nggak masalah lah yaaa. Selain dengan membeli token untuk single trip, kamu juga bisa menggunakan kartu Touch n Go atau disingkat TnG. Semacam STP atau EZ-Link kalau di Singapura. TnG dapat digunakan di bus, monorel, LRT, dan Komuter. Praktis! Harganya 10 RM, minimal top up juga 10 RM, bisa dibeli di Stesen Petronas dan stesen-stesen lainnya. Terima kasih untuk abang Rusydan Muhammad yang sudah menambahkan informasi ini di kolom komentar 😀 Sebagai informasi, Kuala Lumpur juga sedang membangun sebuah proyek MRT mass rapid transit yang akan menjangkau daerah metropolitan Klang Valley ini. MRT direncanakan akan memiliki 3 line, ditargetkan mampu mengangkut penumpang setiap harinya! Armadanya jelas berjumlah lebih banyak, memiliki kapasitas lebih banyak dari LRT ditargetkan memiliki interval kedatangan setiap menit, dan dijalankan secara otomatis dengan sistem. Saat ini, baru line Kajang – Sungai Buloh yang dibangun lintasan berwarna hijau tua pada peta di atas. Nah, sekarang sudah paham ya dengan sistem transportasi publik di Kuala Lumpur ini. Ada monorel, LRT, Komuter, KLIA Ekspres / Transit, bus RapidKL, dan bus Go-KL. Sebenernya adalagi bus kota yang lebih tua dan sederhana, namanya Metrobus. Tapi kayaknya udah jarang digunakan seiring dengan majunya moda transportasi yang baru. Tetapkan tujuanmu, pelajari petanya, siapkan uang pas, then you’re ready to rock this city! Pesawat yang saya tumpangi transit di KLIA selama delapan jam. Membayangkan leyeh-leyeh dibandara selama delapan jam saja sudah berat apalagi menjalaninya. Alasan selanjutnya dikarenakan bandara KLIA tidaklah seramai di KLIA 2, minim tempat shopping dibandingkan KLIA2. Akhirnya setelah pesawat saya landing di KLIA saya memutuskan untuk jalan-jalan ke Kuala Lumpur. Transportasi Murah ke KL Sentral dari KLIA Kalo turun di KLIA yang paling saya sukai adalah antrian di imigrasi sedikit, sedangkan jika di KLIA 2 antrian bisa satu jam sendiri karena merupakan bandara low cost carrier. Setelah proses imigrasi selesai saya langsung memilih naik bus ke KL Sentral. Keputusan saya naik bus ke KL Sentral dikarenakan biayanya hanya RM 10 Rp. sedangkan jika naik KLIA Ekspress biayanya RM 55 Rp. Perbedaan kedua transportasi ini adalah lama perjalanannya, jika naik bus sekitar 1 jam dan KLIA Ekspress 28 menit. Selisih 30 menit saja perjalanan, dan menurut saya tidak masalah, karena bus pun juga nyaman. tempat pemberhentian bus di KLIA Tempat pemberhentian bus di KLIA mudah ditemukan, banyak sekali petunjuknya. Sampai di stasiun bus lalu beli tiketnya untuk Airport Coach dan menunggu di platform 2. Bus berangkat setiap satu jam sekali. Sekitar satu jam perjalanan bus sampai di KL Sentral yang merupakan stasiun untuk semua transportasi di Kuala Lumpur, seperti monorail, LRT, MRT dan bus. KL sentral Twin Petronas Destinasi pertama di Kuala Lumpur saya memilih Twin Petronas yang merupakan icon Malaysia. Saya naik LRT menuju KLCC dari KL Sentral. Sistem transportasi di Kuala Lumpur itu nggak ribet karena linenya sedikit. Tinggal baca map LRT saja maka kita akan faham, asalkan bisa bedakan antara jalur antara LRT, Monorail dan MRT dan naik di stasiun yang benar. Monorail Untuk pembelian token LRT wajib menggunakan uang coin, kalo nggak punya uang coin langsung tukar di Customer Service yang ada di setiap station. Saya naik LRT menuju Suria KLCC. Twin Petronas lokasinya menjadi satu dengan mall. Untuk mencari Twin Petronas, cari saja pintu keluar mall, mudah kok menemukannya. Tukar uang coin Foto di depan twin petronas menurut saya susah sekali. Bangunannya tinggi dan ramai wisatawan, sedangkan lokasi untuk berfoto dengan angle yang tepat sangat sempit. Di sekitar twin petronas ini juga banyak yang jual lens eye yang dipasang di kamera hp, karena seperti yang saya bilang tadi, tingginya twin petronas terkadang susah diambil secara full tanpa terpotong. Saya sih berhasil mengambil angle yang tepat setelah beberapa kali take. Ya, meskipun background belakang banyak manusia tapi bisa mengambil twin petronas yang tanpa terpotong ujungnya kebanggan tersendiri. Bukit Bintang Puas foto di Twin Petronas, destinasi selanjutnya yaitu Bukit Bintang. Bukit Bintang merupakan area beberapa mall di Kuala Lumpur, intinya sih tempat untuk shopping dan kuliner. Dari KLCC saya naik LRT ke Bukit Nanas, lalu pindah ke Monorail dari Bukit Nanas ke Stasiun Bukit Bintang. Waktu di Bukit Nanas ini saya jalan kaki sekitar 200 meter menuju Monorail dari LRT Bukit Nanas. Untuk token tiket monorail cara pembeliannya sama dengan tiket LRT. Pavilion - Bukit Bintang Kalo di Bukit Bintang tuh senangnya bisa keliling jalan kaki antara mall satu dengan yang lainnya. Meskipun tidak belanja cuma lihat turis "sliwar-sliwer" bawa tas belanjaan sudah bahagia hehehe... Area jalan kaki menuju Pavilion Mall itu paling ramai, sepanjang jalan pun ada merek-merek favorit seperti VINCCI, CK atau Sephora. Kuliner Nasi Ayam Hainan Chee Meng Dikarenakan masih siang menjelang sore, destinasi kuliner Jalan Alor yang lokasinya di Bukit Bintang belum buka, saya memutuskan untuk kuliner halal Nasi Ayam Hainan Chee Meng. Lokasi kuliner ini mudah ditemukan, pun saya yang nggak punya Sim Card Malaysia atau koneksi internet bisa dengan mudah sampai. Nasi ayam hainan Chee Meng merupakan nasi lemak dengan ayam dada dan ada kuah kaldunya. Seporsi harganya RM 10 dan es teh tarik RM Chee Meng Dengan harga segitu porsi dari Nasi Ayam Hainan Chee Meng ini cukup banyak. Untuk rasa khas Melayu, nggak jauh beda kalo saya lagi kulineran di Singapore ya rasanya rata-rata seperti di Chee Meng ini. Eksplore KL Sentral Dari Bukit Bintang saya kembali ke KL Sentral dengan naik MRT. KL Sentral tidak hanya tempat bertemunya transportasi di KL, namun juga terdapat NU Sentral. Layaknya mall pada umumnya, di sini banyak fashion dan juga kuliner. Salah satu kuliner yang membuat saya penasaran yaitu fish ball seharga RM 3 di Family Mart di NU Sentral yang ramai banget. Sayang karena saya masih kenyang, saya tidak membelinya. Untuk pulang menuju bandara KLIA, saya naik bus dari pemberhentian awal yang saya turun pertama kali. Sempat bingung juga lokasi halte bus ini, tapi saya bertanya ke Customer Service di KL Sentral, intinya jangan malu nanya aja. Bus berangkat setiap satu jam sekali, harganya berbeda yaitu RM 12. Total Pengeluaran 8 Jam di KL Sentral Kalo dihitung total jalan-jalan di KL cuma 6 jam, karena 2 jam habis untuk perjalanan naik bus PP bandara ke KL Sentral. Ya lumayanlah dapat jalan-jalan ke Twin Petronas dan Bukit Bintang. Untuk Total Pengeluaran yaitu Bus KLIA ke KL Sentral RM 10 Bus KL Sentral ke KLIA RM 12 Naik Monorail - MRT - LRT sekitar RM 8 Makan di Chee Meng RM Total Pengeluaran yaitu RM atau Rp. Andai jika saya naik KLIA Ekspress maka pengeluaran saya membengkak menjadi 500 ribuan Jadi gimana itinerarynya transit 8 jam di Kuala Lumpur, mudah bukan?

pengalaman transit di kuala lumpur